Manusia Sebagai Khalifah

Share it:
Assalamu'alaikum wr.wb
Hai kawn-kawan bagaimana kabar kalian semua? Saya harap kalian semua dalam keadaan sehat wal'afiat ya. Hari ini saya akan membahas sebuah artikel yang berjudul MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH. Baiklah langsung saja ke pembahasanya.

Manusia Sebagai Khalifah
Khalifah adalah orang yang mengganti yang lainya dan melakukan tugas yang digantinya dalam melaksanakan hukum. Pada surat Al-Baqarah /2:30 dinyatakan bahwa adam sebagai khalifah Allah dan seluruh manusia keturunanya pun mewarisi kekhalifahanya ini, sementara pada surat Sad ditekankan pada penunjukan Daud sebagai penguasa negara. Adapun dalam surat Al-Baqarah sebagai berikut:
"Dan (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah dibumi." mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbi memuji-Mu an menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah/2:30).
M. Quraish Shihab ketika memaknai Surat Al-Baqarah /2:30 menyatakan, "Khalifah pada mulanya berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas dasar ini, yang memahami kata Khalifah yaitu berarti "Menggantikan Allah" dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-Nya. Ayat ini menunjukan bhwa Khalifah terdiri dari wewenang yang dianugrahkan Allah SWT, mahluk yang diserahi tugas,yakni Adam dan anak cucunya, serta wilayah tempat bertugas, yakni bumi yang terhampar ini. Kebijaksanaan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya adalah pelanggaran terhadap makna dan tugas kekhalifahan."
Dalam tulisan lain, M. Quraish Shihab menyatakan sebagai berikut, "Arti kekhalifahan ada tiga unsur dalam pandangan Al-Qur'an, yaitu: 1). Manusia itu sendiri sebagai khalifah, 2). Alam raya, yng ditunjuk oleh ayat ke-21 Surat Al-Baqarah  sebagai bumi, 3). Hubungan manusia dengan alam dan segala isinya, termasuk dengan manusia. Selanjutnya, hubungan manusia dengan alam adalah hubungan sebahai pemelihara yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia harus bergaul dengan alam dan memperlakukanya dengan baik, maka alam pun aka melakukan hal sebaliknya pada manusia itu sendiri. Maka tugas manusia memakmurkan dan memelihara alam ini.

Hasil gambar untuk manusia sebagai khalifah 
Seperti Firman Allah dalam Al-Qur'an  yang artinya: "Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah Kaum 'Ad dan menempatkan kamu dibumi. Ditempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. 
Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamuembuat kerusakan di bumi." (QS.Al-A'raf: 74).

Manusia Sebagai Pemelihara Bumi
 Peran manusia sejatinya adalah sebagai mahluk yang didelegasikan oleh Allah  bukan hanya sebagai penguasa dibumi akan tetapi juga peranya untuk memakmurkan bumi. Konteksualisasi inilah yang sejatinya menjadi langkah awal dalam memelihara lingkungan hidup yang makin hari makin rusak, bahkan membawa pada kehancuran dunia secara total.

Hasil gambar untuk manusia sebagai pemelihara bumi

Memang alam ini ditundukan untuk manusia, mengkhidmat pada manusia, dan melayani manusia, akan tetapi dalam Al-Qur'an dan Sunah memberikan prinsip-prinsip yang tegas dalam memperlakukan dan memelihara lingkungan. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an yang artinya:
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh tangan manusia; Allah mengkhendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka (kmbali kejalan yang benar). (ar-Rum/30: 41).

Urgensi Pelestarian Lingkungan
 Lingkungan yang merupakan alam tempat manusia berada harus dijaga kelestarianya. ada beberapa faktor mengapa manusia harus menjaga kelestarianlingkungan, yaitu:
1. Ketergantungan manusia dengan alam,
2. Segala sesuatu diciptakan oleh Allah seimbang,
3. Segala yang berada di alam untuk kepentingan dan kebutuhan manusia, dan
4. Alam sebagai sumber rejeki.

Penciptaan Alam
 Dalam kehidupan sehari-hari, kaum muslim amat kental dengan dengan kehidupan religius, istilah yang sering muncul adalah Kholiq. Istilah ini mengikat pada keyakinan dan keimanan seseorang dalam hidupnya sehingga kaum muslim mengimani bahwa segala yang ada di alam ini adalah ciptaan Allah SWT. Maka siapapun yang menolak keyakian ini adalah kafir.
Melalui penciptaan dengan prosesnya yang sedemikian rupa, maka sempurnalah alam ini yang manusia diamanahi sebagai khalifah yang mengatur, memelihra, memakmurkan, dan mengeksplorasi alam ini. Alam diciptakan untuk ditafakuri, diciptakan pula dengan Haq dan bukan dengan kebatilan. Manusia tinggal dibumi untuk memanfaatkan alam dengan segala isinya untuk disyukuri.

Agama dan Lingkungan Hidup
 Ada satu peran yang selama ini sering kita lupakan yaitu peran agama dan etika. Maka membangun nila baru lewat penafsiran teks-teks wahyu sekarang adalah keniscayaan. Maka pendekatan baru adalah dengan melalui penafsiran Al-Qur'an, yaitu penafsiran tematik tentang lingkungan. Oleh karena itu, persoalanya adalah bagaimana Al-Qur'an memberikan pencerahan baru dalam memelihara lingkungan. 

Pemeliharaan Lingkungan
 Dalam perannya sebagai khalifah manusia harus mengurus, memelihara, memanfaatkan, dan melestarikan baik langsung maupun tidak langsung amanah tersebut meliputi bumi dan segala isinya, seperti langit,gunung, awan, dan air serta tumbuh-tumbuhan dan hewan sehingga manusia memiliki prilaku yang baik. Lingkungan jangan sampai rusak dan manusia haru bertanggung jawab atas kerusakan itu untuk selanjutnya memperbaikinya kembali.

Terima Kasih.
Semoga Bermanfaat
Wasalamu'alaikum wr.w

Penulis: Agung Kurniawan
Share it:
Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Artikel

Post A Comment:

0 comments: